Translate

Keutamaan Rasulullah atas Para Nabi

Oleh: Muhammad Ahada

(Santri Pondok Pesantren Syafi’i Akrom Jenggot Pekalongan)

Perlu diketahui bahwa Allah saw menciptakan jiwa manusia dalam keadaan yang berbeda antara satu sama lain. Di antaranya ada jiwa yang sangat baik dan mulia, ada pula jiwa yang kotor dan penuh noda. Oleh karena itu, jiwa manusia mempunyai tingkatan masing-masing sesuai dengan kadar kemuliaannya.

Tingkatan jiwa manusia yang paling tinggi dimiliki oleh para nabi. Mereka memiliki jiwa yang maksum (terjaga dari perbuatan maksiat). Sedangkan tingkatan paling tinggi dari nabi-nabi tersebut adalah Nabi kita, Muhammad saw. Beliau memiliki tingkatan paling tinggi di antara nabi-nabi lainnya karena beberapa alasan sebagaimana berikut:

  1. Jiwa beliau telah diciptakan sebelum jiwa nabi-nabi lainnya.
  2. Beliau ditunjuk sebagai saksi atas kebenaran risalah para nabi lainnya.
  3. Allah SWT tidak memanggil nabi Muhammad saw dengan nama aslinya, melainkan dengan gelarnya, sebagai bentuk penghormatan atas dirinya yang agung.

Adapun panggilan Allah dengan menyebut nama beliau, hal itu tiada lain untuk memperkenalkan bahwa beliau adalah seorang nabi yang mengemban risalah, karenanya penyebutan nama beliau diikuti dengan penyebutan gelar rasulnya.

Allah saw juga menginformasikan kepada kita dalam firman-firman-Nya bahwa umat-umat terdahulu telah memanggil nama nabi mereka dengan nama aslinya, sedangkan khusus untuk nabi Muhammad saw, Allah swt mengajarkan kepada umat beliau agar memanggil beliau sekaligus dengan gelarnya sebagai seorang nabi dan Rasul Allah.

  1. Allah swt memakai usia nabi Muhammad saw sebagai sumpahnya. Hal ini menunjukkan keagungan beliau, karena sumpah itu biasanya dengan atas nama orang-orang yang diagungkan.
  2. Selain itu, beliau juga diangkat sebagai Habibullah (kekasih Allah), sebuah gelar yang tidak dikaruniakan pada nabi-nabi sebelumnya.
  3. Allah Ta`ala tidak menyebut kesalahan-kesalahan nabi Muhammad seperti halnya nabi-nabi lainnya. Dalam firman-Nya dijelaskan bahwa Allah Ta`ala mengampuni kesalahan-kesalahan beliau, selain itu beliau juga adalah seorang yang ma`shum (terjaga dari perbuatan dosa).
  4. Diantara keutamaan Rasulullah atas nabi-anabi lainnya adalah pengakuan nabi Adam dengan menyebut kehormatan Nabi Muhammad sebagai jaminan agar tobatnya diterima oleh Allah. Begitu juga ketika Nabi Adam menikah dengan Siti Hawa, maskawin (mahar)nya adalah membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw.
  5. Pada hari kiamat nanti pada saat manusia dibangunkan dari kuburnya, yang menjadi pemimpin umat manusia seluruhnya adalah nabi Muhammad saw.

Kenapa seperti itu? Pada saat manusia dibangunkan dari kuburnya pada hari kebangkitan maka berkumpulah semua manusia dari generasi pertama hingga generasi terakhir di sebuah tempat yang bernama Padang Mahsyar. Disitulah tempat yang mana matahari mendekat tepat di atas ubun-ubun manusia. Semua orang menjadi bingung mencari tempat untuk bernaung dari panasnya Padang mahsyar. Sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain, “Apakah kalian tidak melihat siapa orangnya yang dapat memberikan pertolongan kepada kalian untuk menghadap tuhan”? Semua orang mondar-mandir mencari nabi-nabi mereka namun tak ada seorang pun yang mampu memberikan syafaat (pertolongan). Akhirnya seluruh umat pergi dan mencari nabi Muhammad saw untuk mendapatkan syafaat beliau. Lalu beliau memberi syafaat di hadapan Allah swt.

Karena kemuliaan inilah, maka kita dianjurkan untuk sering-sering membaca shalawat atas Rasulullah. Dengan membaca shalawat, kita akan mendapat syafaat Nabi Muhammad saw kelak di Hari Kiamat.

Muhammad Ahada

Tidak ada komentar: