
Coba kita perhatikan ayam, kucing, kambing atau makhluk lainnya. adalah mereka memiliki kemerdekaan untuk memilih kehidupannya? adakah mereka bisa memilih jenis makanan yang berbeda untuk jenis mereka yang sama? apakah terpikir oleh mereka untuk menolak bentuk kehidupan yang nereka jalani sekarang sebagai konsumsi manusia? tidak, tidak dan tidak dan tidak akan pernah menolak. sementara manusia mampu untuk memilih apa yang terpikir dikepalanya dan mampu untuk mewujudkannya dengan segala ekses dan resiko yang mereka terima.
Itulah mungkin yang melandasi mengapa pada akhirnya manusia menyadari arti penting kemerdekaan yag dimilikinya untuk diperjuangkan. kemerdekaan dari tekanan, penindasan, kemiskinan, kebodohan dan segala yang membuat dirinya tidak dapat mengekspresikan potensi dirinya dalam kehidupan di dunia ini. fitrahnya tidak ada manusia yang ingin dirinya tertindas, teraniaya, miskin dan bodoh. karena itu adalah pilihan yang tidak diinginkan oleh semua manusia. sementara jika ada orang atau sekelompok orang yang dengan segaja menginginkan pihak lain seperti itu maka sesungguhnya merekalah penjajah itu sendiri. jadi penjajah itu tidak didominasi oleh orang-orang yang datang dari luar wilayahnya dan menguasai negerinya. itu barulah sebagian kecil dari penjajah.
sekarang kita coba relevansikan dengan kondisi negeri ini. sudahkah negeri ini bebas dari penindasan, tekanan, kemiskinan dan kebodohan? sudahkah negeri ini dapat menyuarakan apa yang dijadikan prinsipnya sebagai bangsa dan terbebas dari tekanan dan pengaruh negara (pihak) lain? sudah bangsa ini dapat mengatakan benar jika itu benar dan salah jika itu salah kepada bangsa lain yang berseeangan dalam menjalankan nilai-nilai kemanusiaan dalam tatanan nilai kehidupan masyarakat dunia? jka sudah semoga layak bagi kita mengatkan bahwa bangsa dan negara ini telah merdeka juga sangat layak untuk memperingati hari kemerdekaannya. wallohu 'alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar