Translate

AGAR TIDAK TERTIPU PROMOSI SEKOLAH SWASTA
oleh: Indra Setiawan, S.Pd.


Tahun ajaran baru sudah mulai mendekat dan sudah semakin banyak bertebaran spanduk dan brosur di setiap persimpangan dan sudut-sudut jalan. masing-masing mempromosikan sekolahnya dengan begitu antusias. Mirip ketika masa kampanye legislatif. Terkadang ini membuat jalan-jalan di kota-kota menjadi kumuh dan tidak sedap dipandang mata. Semua promosi yang di tawarkan sangat menarik bahkan mengundang rasa ingin tahu tentang sekolah yang dipromosikan.
Ada Beberapa hal yang mungkin bermanfaat agar kita tidak silau dan tertipu oleh slogan sekolah-sekolah yang memasang spanduknya di jalan-jalan. karena jika salah kita melangkah, maka akan beresiko 3 (tiga) sampai 6 (enam) tahun yang diderita oleh putera-puteri kita. parahnya jika ini akan memberikan kontribusi kegagalan masa depan putera-puteri kita. Naudzubillah.

Pelajari Visi dan Misi Sekolah
Dengan mempelajari Visi dan Misi sekolah kita akan mengetahui mau dibawa kemana putera-puteri kita diarahkan. dan goal apa yang akan dituju oleh sekolah tersebut. karena tidak sedikit sekolah/yayasan pendidikan yang tidak paham dan mengetahui visi dan misi dari sebuah lembaga pendidikan. kalaupun ada tertulis hanya sekedar kalimat kosong tanpa ruh dan kekuatan (power) perubahan. sebagai contoh misalnya, ada sebuah sekolah yang berslogan Islami sebagaimana tertulis di Visi dan Misi sekolah. Tetapi pada kenyataannya penerpan kerja dan pengelolaannya sangat jauh dari nilai-nilai Islam. Oleh sebab itu maka perlu dan sangat penting setiap orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya pada suatu sekolah mempelajari visi dan misi sekolah tersebut.
Ketahui Program Unggulan Sekolah.
tanyakan program unggulan seperti apa yang akan ditawarkan sekolah tersebut kepada calon siswa yang akan masuk. dan tanyakan pula sejauh ini apakah program tersebut sudah dijalankan ataukah belum. dan bagaimana hasilnya? karena tidak sedikit sekolah-sekolah yang menjanjikan sebuah pola pendidikan dengan program-program tertentu tetapi kenyataannya adalah NOL besar sehingga putera-puteri kita kecewa dalam belajar dan bersekolah di sekolah tersebut. Baik program intrakurikuler maupun program ekstrakurikuler.

Lakukan Kunjungan Langsung
kunjungan langsung yang dimaksud disini adalah eksplorasilah sekolah tersebut ke seluruh bagiannya. Atau observasi langsung ke sekolah tersebut. temuilah siswa-siswinya. untuk mengetahui ini datanglah disaat jam istirahat sekolah. kunjungilah kantin sekolah dimana siswa-siswinya berkumpul. disaat inilah kita tidak perlu bertanya ke mereka tentang sekolah mereka dan perilaku guru-guru mereka. Dengarkan saja percakapan diantara mereka. dari sini kita bisa mengetahui komentar-komentar siswa secara obyektif. jika kita bisa masuk ke dalam obrolan mereka ini akan lebih dalam kita mengeksplorasi tentang pola pembelajaran di sekolah tersebut.

Kenali para Pengajarnya
Saat ini tidak sedikit sarjana yang berbelok haluan dari bidang akademiknya yang beralih ke sekolah. Memang ini tidak salah tetapi ada banyak hal yang kurang lengkap jika para sarjana yang hanya dibekali dengan ilmu murni tanpa pembekalan konsep-konsep dan teori-teori didaktik metodik. Memang mereka yang berbasis ilmu murni banyak juga yang kompeten dalam mengajar, tetapi ketika berbicara tentang mendidik, mereka sangat sedikit yang berhasil. Biasanya ketika menghadapi siswa yang bermasalah dalam perilaku mereka seringkali mudah mengeluh menghadapi masalah tersebut. Dan sangat mudah sekali menjustifikasi siswa dengan label-label yang bisa dikatakan kurang mendidik. Pengalaman yang sering penulis temui yang berkaitan dengan ini adalah banyaknya siswa yang masuk kesekolah yang lebih heterogen, siswa hasil didikan mereka yang hanya berbasis ilmu murni akan mengalami lag culture dan mengalami kesulitan adaptasi. Terlebih ketika menghadapi guru-guru yang sangat disiplin dalam mendidik siswa-siswinya. Sementara ketika di sekolahnya yang lalu mereka sangat longgar (jika tidak dikatakan kurang ajar) dalam berinteraksi dengan guru. Dalam hal ini kita harus juga mengetahui seberapa banyak guru-guru disekolah yang sedang kita eksplorasi/observasi mengupgrade guru-guru non kependidikan ini juga harus dijajagi realisasinya bukan hanya sekedar tulisan di brosur dan formulir pendaftaran saja.

Kenali Yayasan yang menaungi
Ini tidak kalah pentingnya, karena dengan mengenalinya kita akan tau karakter dari lembaga tersebut. tanyakan apakah sekolah tersebut milik perorangan, keluarga ataukah kelompok orang. Realita dilapangan selalu membuktikan bahwa jika sebuah lembaga yang dimiliki oleh sebuah komunitas itu lebih maju dan berkembang dengan baik jika dibandingkan dimiliki oleh perorangan/keluarga. Maka jika kita mengetahui bahwa bahwa sekolah tersebut dimiliki oleh perorangan/keluarga sebaiknya kenali karakter dari orang/keluarga tersebut. karena tidak sedikit keluarga/orang yang memiliki lembaga pendidikan hanya berorientasi bisnis dan komersil sehingga akhirnya yang dizolimi banyak pihak. Baik itu orangtua siswa maupun guru-guru/karyawan yang mengabdi disekolah tersebut. Bahkan ada juga pemilik sebuah sekolah islam yang sangat luar biasa memperlakukan guru dan karyawannya dengan sangat zolimnya dan merendahkan guru dan karyawannya lebih rendah dari seorang pembantu rumah tangga. Apalah artinya jika sebuah sekolah yang terdiri dari SDM yang berkualitas jika sang pemilik selalu membuat mereka tidak nyaman dan selalu dihantui oleh rasa was-was dan takut selama mereka mengabdi disekolah tersebut. Untuk mengetahui karakter pemilik dari sekolah tersebut, selayaknya bukalah akses dengan beberapa personal (guru/karyawan) dari sekolah yang sedang kita eksplorasi dan observasi tersebut. Mintalah kepada dia untuk memberikan informasi secara jujur dan adil. Memang ini merupakan langkah yang sangat sulit mengorek keterangan obyektif dari internal sekolah tersebut.

Tidak mudah membeli Formulir Pendaftaran
disarankan agar setiap orang tua murid berhati-hati untuk membeli formulir pendaftaran sekolah bagi putera-puterinya. Terkadang ada strategi sekolah swasta yang melakukan tekanan psikologi kepada calon orang tua murid disekolahnya dengan menawarkan kita agar membeli beli saja formulir terlebih dahulu. Ini adalah sebuah strategi yang akan menjebak orang tua murid sehingga terpaksa melanjutkan dengan membayarkan uang muka setelah kita kemudian mengetahui bahwa sekolah itu adalah sekolah yang kurang ideal untuk anak kita dan kemauan kita. Inilah salah satu strategi jitu beberapa sekolah swasta dalam menjaring calon siswa untuk masuk ke sekolahnya.Wallahu'alam.

Tidak ada komentar: