Translate

DUHAI BUNDA......

BY UUN HARDIYANTI RUCHMANA AZZAHRA


"Nak bangun sudah adzan subuh...sarapanmu sudah mamah siapin di meja..."

Tradisi ini sudah berlangsung puluhan tahun,sejak pertama kali aku bisa mengingat. Kini usiaku sudah hampir kepala 2 dan sekarang sedang melanjutkan study yang mengharuskan ku jauh dari mamah dan keluarga....

Tapi sebelum ku jauh dari mamah,kebiasaan mamah tak pernah berubah. ' mamah sayang gak usah repot-repot,un sama mbak-mbak sudah dewasa ' pintaku pada suatu pagi...wajah mamah pun berubah . Dan ketika mamah mengajak ku makan siang di luar,buru-buru ku keluarkan uang dan ku bayar semuanya (hasil dari sebagai guru les)...ingin ku balas jasa mamah selama ini walau saat itu aku masih sekolah,masih belum mempunyai gaji hanya gaji sebagai guru les yang tak seberapa tapi aku sangat bersyukur ketika itu. Raut sedih itu tak bisaku sembunyikan .. apa mamah sedih sekali??? Niatku ingin membahagiakan malah membuat mamah sedih. Seperti biasa mamah tidak akan pernah mengatakan apa-apa.

Suatu hari ku beranikan diri untuk bertanya ' mah,maafin uun kalau menyakiti perasaan mamah, apa yang buat mamah sedih? Ku tatap sudut mata mamah ada genangan air mata disana......terbata-bata mamah berkata:"tiba-tiba mamah merasa kalian tidak lagi membutuhkan mamah..kakak-kakakmu sudah dewasa dan kamu setelah lulus sekolah akan jauh dari mamah dan mamah tidak boleh lagi menyiapkan sarapan untuk kalian,mamah sudah tidak bisa jajanin kalian...semua sudah bisa kalian lakukan sendiri".

Ya Allah...ah ternyata buat seorang IBU.....bersusahpayah melayani putra-putrinya adalah suatu kebahagiaan. Satu hal yang tak pernah ku tau sebelumnya. Niat membahagiakan bisa jadi malah membuat orang tua menjadi sedih karna kita tidak berusaha untuk saling membuka diri melihat arti kebahagiaan dari sudut pandang masing-masing...Dalam-dalam aku bermusabah apa yang telah ku persembahkan untuk mamah di usiaku sekarang dan nanti !!!

Adakah mamah bahagia dan bangga pada putra-putrinya??? Ketika itu ku tanya pada mamah,mamah menjawab

' Banyak sekali nak kebahagiaan yang telah kalian berikan pada mamah....kalian tumbuh sehat dan lucu,ketika bayi adalah kebahagiaan. Kalian berprestasi di sekolah adalah kebanggaan buat mamah...setelah dewasa kalian berperilaku seharusnya seorang hamba,itu kebahagiaan buat mamah...setiap kali bina mata kalian mengisyaratkan kebahagiaan,disitulah kebahagiaan orang tua...'

Lagi-lagi aku hanya bisa berucap ' Ampunilah aku ya Allah kalau selama ini sedikit sekali ketulusan yang ku berikan kepada mamah...masih banyak alasan ketika mamah menginginkan sesuatu. Betapa sabarny amamah ku melalui liku-liku kehidupan sebagai seorag istri dan seorang Ibu. Seharusnya banyak alasan untuk mamah tidaak melakukan pekerjaan berat dirumah atau menyerahkan tugas itu pada kakak-kakak ku...tapi tidak !!! Mamah ku seorang idealiss...menata keluarga,merawat dan mendidik anak-anak adalah hak prerogatif seorang Ibu yang takkan pernah bisa dilimpahkan kepada siapapun.

Pukul 3 dini hari mamah bangun dan membangunkan kami untuk tahajjud,menunggu subuh mamah ke dapur menyiapkan sarapan dan sementara aku sama kakak-kakak ku tak pernah membantunya bahkan sering tertidur lagi....aahhh maafin kami mah. 18 jam sehari sebagai 'pekerja' seakan tak pernah membuat mamah lelah...sanggupkah aku ya Allah???

"Nak,bangun nak sudah adzan subuh,sarapan sudah mamah siapkan di meja". Kali ini aku lompat segera dan ku buka pintu kamar dan ku rangkul mamah...ku cium pipinya,ku tatap matanya lekat-lekat dan ku ucapkan " TERIMAKASIH mamah,aku beruntung sekali memiliki mamah yang baik hati,ijinkan aku membahagiakanmu mamah ' Ku lihat air mata itu memancarkan kebahagiaan...cintaku ini milik mu mah,aku masih sangat membutuhkan mu,maafkan aku yang belum bisa menjabarkan arti kebahagiaan dirimu '

Huufff....sekarang sudah tak ada lagi mamah di samping ku yang selalu menyiapkan sarapan dan keperluan lainnya,yang selalu membangunkan ku di sepertiga malam,hanya suaranya yang lembut yang dapat mengobati rasa rindu ku padanya...namun tak pernah ia lupa untuk menasehati ku walau hanya lewat telepon.

Sahabat...tidak selamanya kata sayang harus di ucapkan dengan kalimat ' Aku sayang padamu' Namun begitu Rasulullah SAW menyuruh kita menyampaikan rasa Cinta yang kita punya kepada orang yang kita cintai karna Allah...

Ayo kita mulai dari orang terdekat yang sangat mencintai kita. Ibu dan ayah walau walau mereka tak prrnah meminta dan mungkin telah tiada.......percayalah kata-kata itu akan membuat mereka sangat berarti dan bahagia.

Tidak ada komentar: